Lamongan,//sinaralampos.net Kegiatan Musyawarah pembagian air di wilayah Daerah Irigasi Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Kegiatan ini dihadiri oleh, Iptu Kharis Ubaidillah S,Sos, M,H, (Kapolsek Sekaran). Ahmad Kurniawan, S.STP, M.Si (Camat Sekaran) Pelda Lemu (Bati tuud Korami 0812/16 Sekaran). Serka Nursalim Babinsa Ds. Kebalankulon). Serda Sunardi ( Anggota Ramil 0812/16 Sekaran). Efendi (Kepala sat pol PP kec. Sekaran). Andik Sudarno S,E. (Kepala Desa Kebalankulon). Sudiono (Kepala Ghippa). Hippa Desa. Kebalankulon, Desa. Kudikan, Desa. Manyar, Desa. Trosono dan Desa. Moropelang. Kelompok Tani. (20/07/24)
Kegiatan dimulai dengan pembukaan, Musyawarah dimulai dan dilanjutkan Penyampaian dari Ahmad Kurniawan, S.STP, M.Si (Camat Sekaran).Trimakasih atas waktunya untuk mengikuti Musyawarah Desa untuk pemanfaatan air di wilayah Desa. Kebalankulon, sering saya sampaikan bahwa pada musim saat ini sangat membutuhkan air untuk wilayah pertanian dan pemanfaatan air mengambil dari Bengawan solo.
Pengaturan Irigasi untuk pemanfaatan wilayah pertanian sangat penting untuk petani padi menjelang panen dengan kesepakatan bersama untuk Pengaturan menejemen air khususnya di Desa. Kebalankulon karena Desa. Kebalankulon merupakan jalan air dari Bengawan solo.
Dalam beberapa hari kemarin terjadi kelangkaan air di wilayah Sekaran maka dari itu mari kita atur ulang dengan mengatur menejemen air dengan menyepakati bersama pembagian Air, untuk itu perlunya adanya sering bersama dan kesepakatan bersama.
Kami harapkan untuk Desa. Kebalankulon menyadari bahwasanya masih banyak wilayah di luar Desa. Kebalankulon yang belum mendapatkan air yang cukup dan ada 4 Desa yang masih mengalami kesusahan air, Ucap Camat Sekaran
Penyampaian dari Andik Sudarno S,E, selaku Kepala Desa Kebalankulon, Tidak adanya koordinasi atas kejadian kemarin tidak adanya koordinasi dan mendadak untuk membuka papan air di wilayah Desa. Kebalankulon dan semalam sudah terealisasi, pada dasarnya wilayah pertanian di Desa. Kebalankulon hampir 10 hektar masih membutuhkan air, sedangkan permintaan air di wilayah Desa. Moropelang segera harus di realisasikan dan berdampak besar bagi masyarakat yang menduga pihak Kepala desa menjual air ke Desa. Moropelang sedangkan kenyataannya tidak ada.
Selama beroperasi untuk perairan sudah mengeluarkan biaya Rp. 20.000.000 dengan peningkatan pengeluaran biaya yang cukup besar Peraturan yang selama ini dalam penggunaan ampra 10 hari tiap-tiap Desa sedangkan sampai hari ini baru berjalan 6 hari ini sampai sekarang, dan yang menjadi problem kenapa tidak menaati kesepakatan bersama yang sudah berjalan dan mendahulukan Desa. Moropelang, Kami meminta untuk bersabar dan berjalan sesuai dengan Musyawarah yang pernah di sepakati bersama, Ujar Andik.
Penyampaian dari Sudiono Kepala Ghippa, Bahwa adanya kendaraannya perairan harusnya mempercayakan kepada Ghippa wilayah setempat sehingga struktur berjalan dengan lancar.
Kami berharap dengan adanya Musyawarah ini akan bertemu titik terang dan menyepakati bersama atas peraturan yang sudah di setujui.
Untuk pemanfaatan manajemen air akan di atur oleh hippa di wilayah masing-masing sehingga setiap ada kendala air maka akan berjalan dengan lancar.
Sampai dengan saat ini masih ada kendala untuk di wilayah kudikan terdapat 30 hektar wilayah pertanian yang masih belum mendapatkan air yang cukup, Desa. Trosono masih 25 hektar yang kekurangan air, Desa. Manyar 20 hektar kekurangan air, Terang Sudiono.
Penyampaian dari Iptu Kharis Ubaidillah, S,Sos, M,H,. Kapolsek Sekaran Kami harapkan setiap ada permasalahan agar di sikapi dengan Musyawarah dan koordinasi, sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Kami siap membantu dan mengayomi masyarakat jika ada kendala di wilayah Kecamatan Sekaran, Tutur Kapolsek Kharis.
Penyampaian dari Pelda Lemu Bati tuud Koramil 0812/16 Sekaran, Kami menghimbau untuk seluruh masyarakat agar bersikap adil dan baik untuk menyikapi permasalahan kendala air pada saat ini mari kita koordinasikan dengan baik dan sepakati bersama.
Kami dari jajaran Koramil 0812/16 sekaran siap melayani dan Membantu jika terjadi permasalahan di wilayah Teritorial Kecamatan Sekaran.
Dengan adanya kendala saat ini dari jajaran. Koramil 0812/16 sekaran siap melayani 24 jam untuk permasalahan air dan bergotong royong untuk membangun dan mengatasi permasalahan air.
Adanya kekurangan air sangat merugikan bagi petani padi yang sampai saat ini akan mencapai Musim panen, sehingga adanya kendala saat ini bisa menimbulkan gagal panen bagi para petani padi, Pungkas Pelda Lemu,
Melalui musyawarah ini, diharapkan petani di wilayah Kecamatan Sekaran, dan Kecamatan Babat mendapatkan air secara adil dan merata, Kegiatan selesai berjalan dengan aman dan lancar.
(Zam)
Komentar