SINARALAMPOS.NET – Tupoksi wartawan yang seharusnya sebagai kontrol sosial masyarakat, namun ini memperlihatkan seperti preman jalanan serta diduga seolah mengambil alih tupoksi APH. Senin(25/12/2023).
Seperti yang terjadi di wilayah Desa kedewan kecamatan kedewan kabupaten Bojonegoro jawa Timur. didapat informasi dari korban Nuralim (29) tahun.
Tindakan yang dilakukan oleh oknum mengaku gabungan Wartawan Polri dan TNI berjumlah 11 orang mengendarai 3 mobil berwarna hitam dan putih berjenis Avanza.
Mereka datang dengan 3 mobil turun di pangkalan minyak yang diduga ilegal diwilayah kedewan bojonegoro tiba-tiba memasukan kemobil beberapa pekerja dan mau di bawa kepolres.
Sehinga pekerja ketakutan dan berusaha untuk menghubungi bosnya disitulah negosiasi antara pemilik pangakalan dan oknum grombolan terjadi sehingga muncul ada uang damai sebesar Rp 30 juta.
Melalui berbagai informasi dari berbagai sumber, mengarah dugaan bahwa oknum grombolan yang mengaku wartawan gabungan TNI dan P0LRI . sering kali melakukan operasi tangkap tangan terhadap sejumlah mobil-mobil angkutan minyak ilegal maupun pengantri di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Nuralim selaku korban pemerasan saat di hubungi oleh tim media menjelaskan, pada hari Rabu tanggal 27 Desember 2023 sekira pukul 13.00 Wib. Membenarkan atas kejadian yang dialami tersebut.
“Iya mas itu benar saya sempat ditakut takuti dan diancam mau di bawa di polres dan saya minta damai Kemudian saya mengubungi bos saya dan bos saya minta nya jangan rame rame. Dan saya sempat di mintai uang sebesar Rp 100 juta. Dan saya tawar Rp 30 juta. Dan langsung saya Transfer melalui Rekening atas nama Oktavianus rajagukguk. Pada tanggal 25 Desember pukul 18.20.Wib,”bebernya. (red/tim)
Komentar